Mengapa
Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
Manajemen kelas yang
efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Enam karakteristik
yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya:
1.
Kelas adalah multidimensional. Kelas
adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti
membaca, menulis, dan matematika, sampai aktivitas sosial, seperti bermain,
berkomunikasi dengan teman, dan berdebat.
2.
Aktivitas terjadi secara simultan.
Banyak aktivitas kelas secara simultan. Satu klaster (cluster) murid mungkin
mengerjakan tugas menulis, yang lainnya mendiskusikan suatu cerita bersama
guru, dan murid lainnya mengerjakan tugas yang lainnya.
3.
Hal-hal terjadi secara cepat. Kejadia
sering kali terjadi di kelas dan membutuhkan respons cepat. Misalnya, dua murid
berdebat tentang kepemilikan sebuah buku catatan; seorang murid mengeluh bahwa
murid lain menyontek jawabannya, ada yang mendahului giliran, ada yang mencoret
tangannya dengan [ena, dan sebagainya.
4.
Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi.
Meskipun Anda membuat rencana dengan hati-hati dan rapi, kemungkinan besar akan
muncul kejadian di luar rencana: alarm kebakaran berbunyi; seorang murid sakit;
dua murid berkelahi; komputer rusak; dan sebagainya.
5.
Hanya ada sedikit privasi. Kelas adalah
tempat publik dimana murid melihat bagaimana guru mengatasi masalah, melihat
kejadian tidak terduga, dan mengalami frustasi. Beberapa guru melaporkan bahwa
mereka merasa di “atas bara api” atau terus-menerus dipelototi. Apa-apa yang
terjadi dalam diri satu murid dilihat oleh murid lain, dan murid lain itu
membuat atribusi tentang apa yang terjadi.
Tujuan
dan Strategi Manajemen
·
Membantu murid menghabiskan lebih banyak
waktu untuk beljar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan
pada tujuan.
·
Mencegah murid mengalami problem
akademik dan emosional.
Mendesain
Lingkungan Fisik Kelas
Prinsip
Penataan Kelas
·
Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
·
Pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah
melihat semua murid.
·
Materi pengajaran dan perlengkapan murid
harus mudah diakses.
·
Pastikan murid dapat dengan mudah
melihat semua presentasi kelas.
Hal-hal
yang Berhubungan Dengan Pengelolaan Kelas:
1.
Membuat kelas sebagai tempat belajar.
2.
Menciptakan proses belajar efektif di
dalam kelas.
3.
Menciptaka suasana kelas yang kondusif
untuk terjadinya proses belaja.
4.
Selalu berusaha afar benar-benar aktif
belajar.
5.
Mengupayakan sarana-sarana yang membantu
proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
Gaya
Penataan
o
Gaya auditorium, gaya susunan kelas di
mana semua murid duduk menghadap guru.
o
Gaya tatap muka, gaya susunan kelas di
mana murid saling menghadap.
o
Gaya off-set, gaya susunan kelas di mana
sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak
duduk berhadapan langsung satu sama lain.
o
Gaya seminar, gaya susunan kelas di mana
sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran,
atau persegi, atau berbentu U.
o
Gaya klaster, gaya susunan kelas di mana
sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok
kecil.
Menciptakan
Lingkungan yang Positif Untuk
Pembelajaran
Strategi
Umum
Menggunakan
Gaya Otoritatif. Gaya manajemen Kelas Otoritarian
adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga
ketertiban di kelas, bahkan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter
sangat mengekang dan mengontrol muri dan tidak banyak melakukan percakapan
dengan mereka.
Gaya
manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi
pada murid-murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian
pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka.
Mengelola
Aktivitas Kelas Secara Efektif. Berikut beberapa
perbedaan antara manajer kelompok kelas yang efektif dan tidak efektif. Manajer
kelas yang efektif:
1.
Menunjukkan seberapa jauh mereka
mengikuti.
2.
Atasi situasi tumpang tindih secara
efektif.
3.
Menjaga kelancaran dan kontinuitas
pelajaran.
4.
Libatkan murid dalam berbagai aktivitas
yang menantang.
Menjadi Komunikator yang Baik
Berbicara
di Depan Kelas dan Murid
1.
Menggunakan tata bahasa dengan benar.
2.
Memilih kosakata yang gampang dipahami
dan tepat bagi level grade murid Anda.
3.
Menerapkan strategi untuk mningkatkan
kemampuan murid dalam memahami apa yang Anda katakan, seperti menekankan pada
kata-kata kunci, megulang penjelasan, atau memantau pemahaman murid.
4.
Berbocara dengan tempo yang tepat, tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
5.
Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
6.
Menggunakan perencanaan dan pemikiran
logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas di kelas.
Rintangan
Komunikasi Verbal yang Efektif
1.
Kritik.
2.
Memberi julukan dan pelabelan.
3.
Menasihati.
4.
Mengatur-atur.
5.
Ceramah moral (moralizing).
Menghadapi
Perilaku Bermasalah
Strategi
Manajemen
Intervensi
Minor, strategi intervensi minor yang efektif antara lain
adalah:
1.
Gunakan isyara nonverbal.
2.
Terus lanjutkan aktivitas belajar.
3.
Dekati murid.
4.
Arahkan perilaku.
5.
Beri instruksi yang dibutuhkan.
6.
Suruh murid berhenti dengan nada tegas
dan langsung.
7.
Beri murid pilihan.
Intervensi
Moderat, beberapa intervansi moderat untuk mengatasi
problem:
1.
Jangan beri privilese atau aktivitas
yang mereka inginkan.
2.
Buat perjanjian behavioral.
3.
Pisahkan atau keluarkan murid dari
kelas.
4.
Kenakan hukuman atau sanski.