Kamis, 01 Juni 2017

Psikologi Pendidikan - Pelajar yang Tidak Biasa


Siapakah Anak Yang Menderita Ketidakmampuan Itu?
Dahulu istilah “ketidakmampuan” (disability) dan “cacat” dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “disabled children” (anak cacat). Tujuannya dalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut sebagai “handicapped” (penyandang cacat), walaupun istilah handicapping condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Misalnya, ketika anak yang menggunakan kursi roda tidak memiliki akses yang memadai untuk ke kamar mandi, transportasi, dan sebagainya, maka ini disebut sebagai handicapping condition.
Gangguan Indra                                         
1.      Gangguan Penglihatan, anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 apabila dibantu lensa korejtif. Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar  atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang “buta secara edukasional” (educationallu blind) tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar. Kira-kira 1 dari 3.000 anak tergolong educationally blind.
2.      Gangguan Pendengaran, gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membca gerakan bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).
Gangguan Fisik                   
1.      Gangguan Ortopedik, biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
2.      Cerebral Palsy, gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh  sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
3.      Gangguan Kejang-kejang atau epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Retradasi Mental
Adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Penyebab retradasi mental adalah:
Faktor genetik
·         Down syndrome, bentuk retradasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra (kromosom ke-47)
·         Fragile X syndrome, bentuk retradasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.
Kerusakan otak
·         Fetal alcohol syndrome, serangkaian ketidaknormalan, termasuk retradasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman beralkohol selama masa kehamilan.
Gangguan Bicara dan Bahasa
·         Gangguan Artikulasi
·         Gangguan Suara
·         Gangguan Kefasihan
·         Gangguan Bahasa
o   Bahasa reseptif
o   Bahasa ekspresif
Isu Pendidikan Yang Berkaitan Dengan Anak Yang Menderita Ketidakmampuan
Aspek Hukum
   Individual with Disabilities Education Act (IDEA), menetapkan mandat luas untuk pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. Mandat ini mencakup evaluasi dan determinasi eligibilitas (eligibility), pendidikan yang tepat dan rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan setiap anak, dan pendidikan dalam lingkungan yang tak terlampau ketat.

·         Least Restrictive Environment (LRE), sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang tidak menderita ketidakmampuan.
·         Inklusi, mendidik anak dengan pendidikan spesial di kelas reguler.

2 komentar:

  1. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat memberikan segalanya secara lebih dan mungkin rata antara anak seperti itu dengan yang normal?

    BalasHapus
  2. raja889 agen SBO judi online terbaik, aman dan terpercaya.
    berbagai macam pilihan game populer dan terfavorit. ada banyak event dan promo untuk semua game. beberapa game paling ramai diantaranya :
    - Sportsbook
    - Casino
    - Bola Tangkas
    - TGL
    Bisa anda mainkan cukup dengan minimal deposit 50,000
    Kunjungi situs kami dapatkan bonusnya.

    BalasHapus

Kunjungan Minggu Ini

Shania Ulimaz Yasmin. Diberdayakan oleh Blogger.